KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS)
bersama Baowu Group Zhongnan menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama
reaktivasi fasilitas hulu Iron and Steel Making (ISM) dalam rangka
pengembangan steel long product.
Baowu Group Zhongnan adalah
perusahaan baja BUMN milik China dengan kapasitas 21 juta ton per tahun dan
terafiliasi dengan Baowu Group, perusahaan baja terbesar peringkat satu di
dunia dengan total kapasitas produksi sebesar 132 juta ton per tahun.
Direktur Utama Krakatau Steel
Purwono Widodo menyatakan, estimasi nilai investasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kerja sama tahap pertama untuk kapasitas 2 juta ton baja per tahun
ini adalah sebesar US$ 1.2 miliar.
“Dengan dukungan yang dimiliki
oleh Baowu Group sebagai perusahaan ternama, termasuk di dalamnya memiliki
kemampuan pendanaan, sumber daya manusia, teknologi, serta akses supply
chain, manajemen memantapkan untuk bekerja sama,” ungkap Purwono, dalam
siaran pers, Selasa (17/10).
Dia melanjutkan, kerja sama ini
bertujuan untuk mengembangkan steel long product yang dimulai
dari hulunya yang memproduksi baja billet dan pengembangan hilir rolling
mill dalam bentuk wire rod mill pada tahap
pertama.
Selain itu fasilitas manufaktur
baja akan dibangun secara otomatis, cerdas, dan ramah lingkungan dengan
memperkenalkan teknologi dan peralatan baru untuk membangun ekosistem baja dan
mendorong perkembangan pesat industri baja di Indonesia.
“Untuk tahap pertama, akan
dibangun pabrik dengan kapasitas 2.0 juta ton per tahun dan bisa ditingkatkan
kapasitasnya di masa depan sampai dengan 4.0 juta per tahun,” lanjut Purwono.
Krakatau Steel dan Baowu Group
Zhongnan telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan tertanggal 30 November
2022 tentang Peluang Kemitraan Iron & Steel Making dan dilanjutkan dengan
pengukuhan kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman di Indonesia
China Business Forum di Beijing.
KRAS berharap, kemitraan ini
dapat memenuhi minat pasar baja Indonesia terhadap strategi pertumbuhan jangka
panjang terutama dengan dibangunnya fasilitas baja yang terintegrasi.
“Semoga dengan penandatanganan ini proses selanjutnya mendapat dukungan penuh semua pihak untuk dapat terealisasi sesuai jadwal,” tutup Purwono.