news_202
Impor Baja Makin Deras, Ratusan Perusahaan Dikhawatirkan Tumbang
Impor Baja Makin Deras, Ratusan Perusahaan Dikhawatirkan Tumbang
November 9, 2018

JAKARTA - The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) menyatakan, mengalirnya impor baja bisa berakibat ke industri nasional. Dampaknya bisnis ratusan perusahaan pun dikhawatirkan bisa tumbang. 

 

Ketua IISIA Silmy Karim mengatakan, banyaknya produk baja impor sebagai bentuk ketidakadilan. Sehingga, industri tahun depan kalau tidak ada langkah konkrit itu akan bangkrut. "Bisa banyak yang tumbang di hilir baja. Saat ini, banyak sekali yang sudah tidak produksi karena impor masuk secara deras," ujarnya di Jakarta, Jumat (9/11/2018).

 

Silmy merincikan, anggota IISIA saat ini telah mencapai 193 perusahaan. Mulai dari industri hulu dan hilir masuk di asosiasi dengan berbagai macam cluster. Sementara, lanjut Silmy, kalau pabrik baja sampai mati maka mengembalikannya butuh waktu tahunan. 

 

Karena itu, IISIA mengapresiasi langkah yang dilakukan SKK Migas terkait penggunaan baja dalam kegiatan usaha hulu migas. "Sampai 5 tahun. Saya harap ada kebijakan-kebijakan seperti ini," terang dia.

 

Kendati demikian, market share hulu migas bagi industri besi dan baja disebutkan Silmy masih kecil presentasenya. Paling banyak di sektor konstruksi dan otomotif. "Migas di bawah 20% lebih kurang. Main di kualitas dan harga yang baik," tutur Silmy.

 

Dia menambahkan, nota kesepahaman yang ditandatangani dengan SKK Migas ini belum menjamin bisa di bawah harga. Sebab, tidak cukup dengan SKK Migas saja, juga harus dengan yang lain. "Setidaknya sudah dikunci juga di dalam negeri. Kalau murah, tapi tidak adil caranya ya tidak adil, kan ada harga acuan dunia kenapa bisa murah," pungkasnya.

Related Articles