KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dituduh
lakukan dumping baja oleh China, pelaku industri menilai tuduhan tersebut tidak
akan mempengaruhi prospek kinerja industri baja di Tanah Air.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sempat
mengungkapkan kalau terdapat tuduhan dumping stainless steel Indonesia ke
China. Di sisi lain, ekspor besi baja dari Tanah Air ke Negeri Tirai Bambu
tersebut mencapai US$ 7 miliar di 2020.
Ketua Umum Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim
mengungkapkan kalau produk baja stainless steel yang dituduh dumping merupakan
produk yang diproduksi oleh Tsingshan Morowali, dengan bahan baku nickel ore.
Apalagi, dia menambahkan kalau permintaan stainless steel hanya
43 juta ton pe tahun, sementara demand untuk carbon steel dunia mencapai 1,8
miliar ton per tahun.
Beragamnya produksi baja di
Tanah Air, Silmy menjelaskan untuk baja stainless steel umumnya untuk
keperluaan terbatas, misalnya untuk asessoris di kendaraan, sendok, garpu,
pisau dan lainnya.
Sedangkan baja yang umum digunakan untuk kendaraan jenisnya adalah
carbon steel, ada juga alloy steel (baja campuran/paduan) yang memiliki
kekuatan lebih baik, namun untuk demand tidak banyak.
"Beda produk (dampaknya), bukan pukul rata. Dumping itu
dikenakan atas produk," jelas Silmy saat dikonfirmasi Kontan, Jumat (5/3).
Ketua Umum IISIA sekaligus Direktur Utama PT Krakatau Steel
tersebut juga mengungkapkan selama tahun pandemi perusahaannya masih mampu
bertumbuh 20%. Harapannya, pemulihan ekonomi tahun ini mampu mendorong harga
jual produk hot rolled coil (HRC) perusahaan dengan kode emiten KRAS ini naik
25%.
Didukung pula dengan proyeksi kenaikan cold rolled coil (CRC)
40% dan produk lainnya tumbuh 20% sepanjang tahun ini.
"Krakatau Steel produksnya saat ini kompetitif didukung
program restrukturisasi, sehingga bisa bersaing dengan (baja) impor. Ditambah
lagi keinginan pemerintah untuk menurunkan impor baja sampai 50%,"
ungkapnya.
Sementara itu, Chief Strategy Officer Steel Pipe Industri of
Indonesia (Spindo) Johannes Edward menilai kalaut tuduhan dumping baja tidak
beralasan. Ditambah lagi, yang dituduh adalah produksi baja dari Tsingshan
Stainless Steel yang memiliki kerjasama langsung dengan Negeri Tirai Bambu.
https://newssetup.kontan.co.id/news/prospek-industri-baja-tanah-air-tak-terpengaruh-tudingan-dumping-china-1