CIAMIS - Atap lantai
dua gedung IGD RSUD Kabupaten Ciamis,Jawa Barat ambruk pada Senin (19/10)
malam. Akibat kejadian itu, 3 orang dilaporkan terluka.
Untuk sementara penyebab ambuknya bangunan diduga karena rangka atap yang terbuat
dari baja ringan tidak kuat menahan beban genteng tanah yang basah setelah
diguyur hujan seharian.
Namun demikian, kepolisian masih melakuan penyelidikan terkait penyebab pasti
peristiwa tersebut.
Ambruknya atap bangunan yang menggunakan rangka baja ringan ini sendiri bukan
yang pertama kali terjadi. Korban yang timbul akibat kejadian ini pun sudah
cukup banyak jumlahnya.
Namun sayangnya, peristiwa serupa terus saja terulang. Menanggapi hal ini,
Sekjen Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Nicolas Kesuma mengatakan, ada
beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab ambruknya atap rangka baja ringan di
RSUD Ciamis.
“Penyebab robohnya bangunan ada beberapa. Yang pertama ini apa itu dari awal
salah perhitungan struktur, kemudian bisa juga karena penyalahgunaan ketebalan
baja ringan yang dipasang, kemudian yang terakhir force major atau kejadian
alam yang cukup kuat sehingga menyebabkan runtuhnya sebuah struktur. Ini (hasil
penyelidikan di RSUD Ciamis) yang belum didapatkan informasinya secara real,”
terang Nicolas kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis
(29/10/2020).
Nicolas menjelaskan, kalau dilihat peraturannya, untuk mengerjakan struktur
atap bangunan baja ringan, baik itu bebannya genteng beton atau genteng tanah,
jika beban sudah melebihi 50 Kg per meter persegi, maka umumnya sudah
diwajibkan pakai software dalam proses pemasangan.
https://daerah.sindonews.com/read/212926/701/sni-belum-juga-diwajibkan-profil-atap-baja-ringan-masih-terus-jadi-ancaman-1603951814