KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
The Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) bersama Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) menyelenggarakan IISIA Business Forum 2022 (IBF
2022) yang dilaksanakan pada 1-3 Desember 2022 di Grand City, Surabaya, Jawa
Timur.
Acara
ini resmi dibuka Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kamis
1 Desember 2022.
Dalam
sambutannya Airlangga mengatakan, industri baja nasional merupakan salah satu
pilar utama bagi pembangunan Indonesia Maju.
"Saat
ini kebutuhan baja nasional berada pada kisaran 16 juta ton dan akan meningkat
menjadi 100 juta ton pada tahun 2045," ujarnya dalam keterangan resmi yang
diterima Kontan.co.id, Kamis (1/12).
Ia
melanjutkan, saat pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan
kekuatan ekonomi terbesar nomor empat di dunia.
Dalam
kesempatan yang sama, Chairman IISIA Silmy Karim menuturkan, industri baja
nasional saat ini masih pada tahap pertumbuhan awal dan akan terus meningkat
pesat seiring pertumbuhan ekonomi nasional.
IISIA
mencatat, konsumsi baja per kapita Indonesia saat ini masih kurang dari 70 kg
per kapita per tahun. Angka yang jauh tertinggal dari Korea Selatan 1.076 kg,
Tiongkok 667 kg, Jepang 456 kg, dan Amerika Serikat 291 kg per kapita.
Konsumsi
Indonesia bahkan tertinggal dibandingkan dengan konsumsi baja per kapita negara
tetangga ASEAN, seperti Malaysia 210,5 kg, Thailand 233,3 kg, dan Singapura
273,5 kg per kapita.
Sementara
dari sisi produksi, Indonesia baru memproduksi baja kasar sebanyak 14,3 juta
ton. Masih tertinggal dari Tiongkok 1.032,8 juta ton, India 118,2 juta ton,
Jepang 96,3 juta ton, Amerika Serikat 85,8 juta ton, Rusia 75,6 juta ton, dan
Korea Selatan 70,4 juta ton.
“Dari
data tersebut dapat kita simpulkan bahwa peluang berkembangnya industri baja
nasional masih sangat besar sehingga kita dorong agar industri baja nasional
dapat terserap oleh kebutuhan dalam negeri," ujar Silmy.
Sekedar
informasi, IBF 2022 adalah ajang industri besi dan baja terbesar di Indonesia.
Acara ini diikuti oleh 91 perusahaan serta peserta dari profesional dan
institusi pendidikan yang menekuni bidang industri besi baja, manufaktur,
konstruksi maupun infrastruktur.
Penyerapan industri baja nasional dan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) maupun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) merupakan agenda utama dari IBF 2022 ini.