Sheet Pile adalah komponen konstruksi
geoteknik yang berfungsi menahan beda elevasi permukaan tanah pada lokasi ekstrim,
seperti pada batas timbunan atau batas galian. Komponen turap utamanya menahan
momen lentur dalam menjalankan fungsinya. Sejak hadirnya komponen turap dari
beton pracetak di pasar, material ini semakin lebih populer dibanding material turap
baja tradisional.
1. Sheet Pile Datar
Sheet pile datar dari bahan prategang dan pratarik ( sheet pile ) adalah material yang populer saat ini karena
sistem produksinya relatif mudah seperti pada tiang pancang kotak. Komponen ini
banyak dipakai untuk normalisasi sungai dan penahan galian.
Turap
datar ini memiliki fungsi menahan beban
lateral pada batas beda elevasi, sehingga tanah tersebut lebih kuat
sehingga tidak mudah runtuh. Untuk metoda pemasangan turap ini dapat
dipasang dengan menggunakan metoda getar ataupun dengan menggunakan
metoda pemancangan. Untuk pemasangan dapat dilakukan dengan alat vibro
hammer, diesel hammer dan Hydraulic hammer. Untuk pemilihan alat pancang
ini dapat ditentukan berdasarkan area lokasi, pengerjaan, jumlah unit
dan aspek-aspek lainnya yang perlu diperhitungkan dalam analisis dan
fungsi alat itu sendiri.
2. Sheet Pile Bergelombang
Sheet pile bergelombang (corrugated sheet pile) adalah material turap yang kapasitasnya
lebih besar dari turap datar. Bentuk bergelombang membuat sistem produksinya
lebih kompleks, meskipun belum memerlukan mesin-mesin otomatis. Komponen ini
banyak dipakai untuk normalisasi pantai dan penahan galian dalam yang
memerlukan kapasitas momen yang besar.
Sheet pile bergelombang ini memiliki fungsi menahan beban lateral pada batas beda
elevasi, sehingga tanah tersebut lebih kuat sehingga tidak mudah runtuh.
Untuk metoda pemasangan turap ini dapat dipasang dengan menggunakan
metoda getar ataupun dengan menggunakan metoda pemancangan. Untuk
pemasangan dapat dilakukan dengan alat vibro hammer, diesel hammer dan
Hydraulic hammer. Untuk pemilihan turap yang akan digunakan berdasarkan kebutuhan momen lentur dari perencanaan, pilih dimensi,spesifikasi
dan perkuatan yang kapasitas momen lenturnya nya lebih besar kebutuhan.
Gambar
1. Jenis dan Spesifikasi Teknis Turap Bergelombang
Aplikasi dinding penahan tanah :
1. Dinding penahan tanah untuk jalan
2. Dinding penahan tanah untuk tanggul
3. Dinding penahan tanah untuk kanal
4. Dinding penahan tanah untuk culvert
5. Dinding penahan tanah untuk pelabuhan
6. Dinding penahan tanah untuk sea
wall
7. Dinding penahan tanah untuk basement
3. Sheet Pile Dinding diafragma
Dinding
diafragma (precast diaphragm wall) adalah komponen penahan galian dalam, yang biasa terjadi pada
penggalian basement gedung, penggalian metoda top
down, dan underpass.
Hal yang membedakan dengan Sheet pile biasa adalah
dalam metoda pemasangannya, yang tidak menggunakan cara pemancangan. Kelebihan
metoda ini adalah dapat menembus lapisan tanah yang keras, yang terkadang
diperlukan untuk mencapai kedalaman yang disyaratkan dalam perencanaan.
Jika beban galian besar, maka dinding diafragma dapat dikombinasikan dengan
angkur tanah (ground anchor).
Fungsi Menahan beban
lateral akibat galian dalam
Metoda pemasangan
1. Pembuatan lubang galian seukuran dimensi dinding diafragma,
2. Untuk
menjaga lubang tidak runtuh digunakan material bentonite,
3. Pemasukkan dinding
diafragma Pemasangan angkur tanah (jika diperlukan)
4. Pembuatan
capping beam untuk menyatukan dinding diafragma
5. Penggalian
Alat
pemasangan
1. Mesin
grubbing untuk penggalian lubang
2. Crane
untuk memasukkan dinding diafragma ke lubang
Tabel
14. Data teknis dinding diagfragma
Pembuatan Guide Wall, penggalian dengan mesin grubbing
pemasangan d wall
Pemasangan d wall, grouting dengan bentonite, pemasangan
capping beam
Penggalian dan pemasangan ground anchor jika diperlukan
Gambar
43. Deskripsi metode pelaksanaan
4. Sheet Pile Dinding penahan tanah
Dinding
penahan tanah (retaining wall) adalah komponen konstruksi geoteknik yang berfungsi menahan
timbunan. Jika timbunan sangat tinggi, maka cara konvensional seperti dinding
batu kali, kantilever beton, atau pun yang diperkuat dengan blok angkur akan
sangat memakan tempat dan lama waktu pelaksanaannya. Dinding penahan tanah
pracetak dengan konsep perkuatan tanah mandiri (precast reinforced earth) adalah suatu
alternatif yang memberikan desain wpc outdoor yang lebih efisien dan ramping karena menggunakan kuat geser tanah timbunan untuk
menopang beban timbunan itu sendiri.
Penggunaan
material pracetak juga sangat mempercepat pelaksanaan. Ada dua jenis dinding
penahan tanah pracetak yaitu dinding panel dan dinding blok.
Fungsi dari dinding penahan beban lateral akibat timbunan tinggi,
Metoda pemasangan dinding panel ini diantaranya :
a. Pemasangan
panel pracetak,
b. Penimbunan tanah yang dipadatkan sampai setengah tinggi dinding panel,
c. Pemasangan
angkur perkuatan tanah,
d. Penimbunan tanah yang dipadatkan sampai ketinggian
dinding panel dan
seterusnya sampai ketinggian timbunan yang direncanakan
Metoda pemasangan dinding
blok
a. Pemasangan
dinding blok
b. Penimbunan
tanah yang dipadatkan sampai setinggi dinding blok,
c. Pemasangan angkur perkuatan
tanah dan seterusnya sampai ketinggian timbunan yang direncanakan
Tabel 15. Data teknis dinding penahan tanah panel
Gambar
2. Jenis dan spesifikasi dan deskripsi dinding penahan tanah panel
VSol® (VSL
sistem panel penahan tanah)
Sistem
panel VSol®
mengkombinasikan panel beton degan perkuatan
tanah. Selain kerja struktural yang sangat baik, sangat cepat dalam pelaksanaan
juga menghemat waktu dan biaya dibandingkan dengan solusi dinding penahan tanah
konvensional. Sistem
panel VSol®
dapat digunakan untuk struktur temporer atau
permanen dengan berbagai jenis material tanah dan tipe pondasi serta
mengakomodir dalam berbagai bentuk desain. Dua
jenis elemen untuk perkuatan tanah :
1. VStrip – VSL polymetric strip
Adalah
perkuatan sistem panel VSol® menggunakan VStrips atau friction ties yang terbuat dari bahan
polyester berkekuatan tinggi yang dilapisi dengan polyethylene yang memberikan
perlindungan terhadap fisik dan kimiawi. Penggunaan VStrips meningkatkan fleksibilitas
dari sistem panel VSol® sebagai tahanan
gesek antara polymetric dengan tanah. VStrips dikemas dalam gulungan 100 – 150
meter dan dengan pilihan kapasitas kekuatan : 30 kN, 50 kN, 70 kN dan 100 kN.
Polimer strip dibuka gulungannya di lapangan dan melewati connetion di panel
yang berbentuk “V” sampai bagian belakan panel. Kemudian dilakukan penarikan
ringan untuk menghilangkan slack dan memberikan ketegangan konstan melalui
dinding, kemudian timbun dengan material tanah timbunan ditempatkan diatas polymeric
tersebut dan dilakukan pemadatan tiap lapisan biasanya 300 mm. Sambungan “V”Strips
hanya berbentuk U Slot internal pada bagian belakang menghadap beton, dibentuk dengan
menggunakan cetakan tertentu yang dapat dipakai berulang kali.
Gambar
45. VSL Sistem Panel Penahan Tanah
Gambar
46. VSL Polymetic Strip
2. VSol® steel mesh ladder
Sistem
perkuatan VSol® dengan steel mesh
menciptakan interaksi perkuatan dan tahanan tarik secara maksimal sebagai bentuk
perkuatan dinding VSol®. VSol® steel mesh terdiri dari tulangan arah
longitudinal dan transversal yang di las bersamaan dan dilakukan proses
galvanisasi untuk memastikan daya tahan, material non galvanisasi dapat
digunakan untuk dinding yang sifatnya temporer. Tulangan arah transversal
disatukan (las) dengan tulangan arah longitudinal untuk memastikan optimasi dari
trasfer beban. Sambungan mnggunakan clevis dengan pemasangan yang sederhana dan
cepat Tahanan tanah dengan tulangan arah tranversal menjadi dominan bila dibandingkan
tahanan friksi tanah dengan tulangan arah longitudinal. Hampir 80 % dari
tahanan yang diciptakan oleh steel mesh berasal dari tulangan arah transversal berbanding
20 % berasal dari tulangan arah longitudinal.
https://www.mekanikatanah.com/2018/09/jenis-jenis-turap-sheet-pile-dan.html