1358875905p
Gunung Raja Paksi (GGRP) targetkan pertumbuhan pendapatan 50%-70% pada 2022
Gunung Raja Paksi (GGRP) targetkan pertumbuhan pendapatan 50%-70% pada 2022
December 10, 2021

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) siap memacu kinerja kinerja pada tahun depan. Presiden Direktur GGRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng mengatakan, GGRP menargetkan pertumbuhan pendapatan tahunan alias year-on-year (yoy) sebesar 50%-70% pada tahun depan.

“Dari sisi laba, perseroan optimis peningkatan pendapatan ini akan berimbas kepada kenaikan laba yang lebih besar lagi dari proyeksi tahun 2021 guna memaksimalkan nilai untuk pemegang saham,” tutur  pria yang akrab dengan sapaan Argo ini dalam acara paparan publik virtual yang digelar Jumat (10/12).

Dalam proyeksi GGRP, perusahaan bisa membukukan pendapatan US$ 700 juta dengan raihan laba bersih US$ 54 juta di sepanjang tahun 2021. 

Dengan demikian, berdasarkan hitungan kasar Kontan.co.id, pendapatan GGRP di tahun depan bakal mencapai US$ 1,05 miliar - US$ 1,19 miliar jika proyeksi kinerja 2021 dan target kinerja 2022 tercapai. Angka ini bahkan melampaui realisasi penjualan bersih GGRP pra pandemi Covid-19 di sepanjang tahun 2019 lalu yang sebesar US$ 823,50 juta.

Optimisme GGRP dalam memacu kinerja pada tahun depan berdasar pada beberapa hal, di antaranya yakni permintaan baja yang sudah mulai membaik di kuartal II dan kuartal III tahun 2021 ini serta tren perbaikan harga baja dunia sejak tahun 2020 lalu. 

Catatan saja, seturut harga baja dunia yang mendaki, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) produk baja GGRP pun meningkat 46% secara tahunan alias year-on-year (yoy) dari semula US$ 592 per ton pada Januari-September 2020 menjadi US$ 863 per ton di Januari-September 2021.

Walhasil, GGRP mampu membukukan penjualan sebesar US$ 502,43 juta di sepanjang Januari-September 2021 atau tumbuh 7,47% dibanding realisasi periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 467,48 juta.

Dari raihan penjualan bersih itu, GGRP mengantongi laba periode berjalan sebesar US$ 40,20 juta pada Januari-September 2021. Sebelumnya, GGRP mencatatkan rugi periode berjalan US$ 14,95 juta di Januari-September 2020.

Pada level makro, perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disebut-sebut beberapa badan dunia dan domestik seperti IMF dan Bank Indonesia (BI) bakal melampaui pertumbuhan ekonomi global juga mendorong optimisme GGRP.

GGRP percaya, pertumbuhan ekonomi Indonesia ini akan terjadi pada semua semua sektor, terutama untuk konstruksi dan manufaktur yang merupakan pangsa pasar baja perusahaan.

Faktor lainnya yang juga turut memantapkan optimisme GGRP ialah rencana Pemerintah Tiongkok memangkas produksi baja dan kegiatan ekspor, penutupan sementara pabrik-pabrik baja di tengah harga energi yang meningkat, serta kebijakan anti dumping pemerintah dengan bea masuk 10,5%-12,5% terhadap baja impor.

Direktur GGRP, Harianto mengatakan, GGRP berstrategi untuk terus tetap mempertahankan strategi kontrol ketat atas harga pembelian bahan baku dan harga jual barang jadi untuk memacu kinerja pada tahun depan.

Strategi ini telah diterapkan oleh GGRP pada tahun berjalan 2021 dan membuahkan hasil yang positif.

“Kami juga terus meningkatkan hubungan baik dengan eksisting customer maupun customer-customer yang baru,” imbuh Harianto yang juga turut hadir dalam acara paparan publik.

 

 https://industri.kontan.co.id/news/gunung-raja-paksi-ggrp-targetkan-pertumbuhan-pendapatan-50-70-pada-2022?page=2

Related Articles