KONTAN.CO.ID - Permintaan baja dunia kian meningkat. Menurut
data World Steel Association, permintaan baja global pada tahun 2023 setidaknya
akan tumbuh mencapai 1,8 miliar metrik ton. Dari permintaan tersebut, sebanyak
77,9 juta ton di antaranya adalah permintaan baja di kawasan ASEAN.
Guna
memenuhi peningkatan permintaan baja, Krakatau Posco, perusahaan joint venture
antara POSCO dan PT. Krakatau Steel berencana untuk mengembangkan Plant II.
Salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan pada proyek tersebut adalah kerja sama
dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian
Perindustrian dalam menciptakan SDM kompeten dan tangguh.
“Kerja
sama yang dibangun antara BPSDMI dengan PT. Krakatau Posco ini diharapkan dapat
berlanjut melalui implementasi langsung, baik di Politeknik Industri Petrokimia
Banten, SMK SMTI Yogyakarta, maupun unit pendidikan lainnya di lingkungan
Kemenperin,” kata Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Emmy
Suryandari, yang mewakili Kepala BPSDMI Masrokhan pada acara Penandatanganan
MoU antara BPSDMI dan PT. Krakatau Posco di Gedung PIDI 4.0, Selasa (29/8).
Ruang
lingkup kerja sama antara kedua pihak, di antaranya adalah penyiapan
pelaksanaan pendidikan vokasi, penyiapan infrastruktur pendidikan, pengembangan
program pendidikan berbasis kompetensi, pengembangan program kerja sama dengan
pihak industri, pengabdian masyarakat, dan bidang lain yang disepakati.
"Politeknik
Industri Petrokimia Banten dan SMK di lingkungan Kemenperin telah menerapkan
pendidikan sistem ganda. Melalui sistem pendidikan ini sebagai cara untuk
me-link and match-kan dunia pendidikan dengan industri sehingga menghasilkan
lulusan yang langsung bekerja dengan produktivitas yang tinggi," papar
Emmy. Ia menambahkan, Kemenperin menaungi 21 unit pendidikan vokasi, terdiri
dari 9 SMK, 11 Politeknik, dan dua Akademi Komunitas yang telah bekerja sama
dengan industri di berbagai sektor baik dalam dan luar negeri.
Posco
sendiri merupakan pabrik baja terintegrasi pertama di Korea Selatan, yang kini
telah memproduksi hingga 41 juta ton baja mentah. Menggandeng PT Krakatau
Steel, pada tahun 2010 PT Krakatau Posco dibangun di wilayah Cilegon, Banten.
Direktur
Utama PT Krakatau Posco, Kim Kwang-moo mengapresiasi kerja sama yang telah
terjalin. "Berdasarkan kesepakatan ini, kami akan secara aktif memberikan
dukungan ke depannya agar terciptanya kelas khusus untuk SDM industri baja yang
optimal di Politeknik Industri Petrokimia Banten dan SMK yang berada di bawah
Kementerian Perindustrian,” tuturnya.
Lulusan
kelas khusus industri yang memenuhi kriteria tersebut bisa mendapatkan
pengalaman bekerja lapangan di Krakatau Posco. “Setelah itu, melalui kerja sama
yang erat antara kedua pemerintah, diharapkan tenaga kerja unggul industri baja
Indonesia dapat menjalankan program kerja langsung di Posco Korea dan
perusahaan baja mitranya, yang akan memberikan peluang untuk tumbuh menjadi
talenta industri baja global dengan teknologi dan kompetensi terbaik di dunia,”
lanjutnya.
Kim juga mengharapkan kedua belah pihak dapat bekerja sama di bidang lainnya, seperti pengembangan perusahaan baja dalam negeri dan pengembangan teknologi bersama.