KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Infastruktur dan
manufaktur dalam negeri menjadi salah satu sektor yang dibutuhkan untuk
memajukan ekonomi Indonesia. Terutama di tengah ancaman resesi.
Untuk
menggenjot perekonomian melalui sektor manufaktur, Kamar dagang dan Industri
(KADIN) Indonesia bersama dengan The Indonesian Iron and Steel Industry
Association (IISIA) akan menyelenggarakan IISIA Business Forum (IBF) 2022 pada
tanggal 1-3 Desember 2022 di Grand City & Exhibition Centre, Surabaya -
Jawa Timur.
“IBF
2022 ini adalah acara pameran industri baja terbesar di Indonesia di tahun 2022
sebagai sarana yang mempertemukan seluruh stakeholder industri baja,
konstruksi, manufaktur dan infrastruktur untuk bersinergi membangun industri
nasional serta memberikan resolusi atas isu-isu dan tantangan ke depannya,”
ujar Chairman IISIA Silmy Karim dalam keterangannya.
Ia
menyebutkan industri baja nasional berperan penting dalam mendukung agenda
pembangunan nasional yang telah dicanangkan Pemerintah, antara lain pembangunan
Ibu Kota Negara (IKN), akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung
transformasi ekonomi, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam termasuk
Industri Kendaraan Listrik.
Apalagi
saat ini industri baja nasional masih menghadapi tantangan di mana utilisasi
kapasitas produksi nasional masih sangat rendah yaitu rata-rata 54%.
“Masih
jauh dibandingkan negara tetangga. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami
bersama para profesional di bidang industri terus berupaya menyuarakan
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) melalui seminar yang juga diadakan bersama institusi pendidikan
di IBF 2022 ini,” tambah Silmy.
Melalui
IBF 2022 diharapkan dapat mempertemukan seluruh stakeholder industri baja
nasional, termasuk diantaranya pelaku industri baja, konstruksi, manufaktur dan
infrastruktur, pemerintah, masyarakat pengguna baja maupun perguruan tinggi
serta pemangku kepentingan lainnya untuk membangun sinergi dan juga merumuskan
kebijakan pengembangan industri baja nasional.
Ketua
Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid juga menyampaikan bahwa kontribusi ekspor
besi dan baja masuk lima besar komoditas utama. Permintaan domestik dan ekspor
besi baja meningkat seiringan pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi
COVID-19.
“Peluang
pasar domestik yang besar, seiring dengan instruksi presiden tentang pelarangan
belanja impor terhadap produk yang bisa diproduksi di dalam negeri dan
pengoptimalan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada
lintas sektor,” lanjut Arsjad.
Arsjad
juga menyampaikan bahwa daya saing Infrastruktur Indonesia secara global saat
ini berada pada posisi ke-55 mengalami peningkatan dari posisi ke-57 pada tahun
2021. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan di bidang infrastruktur, namun belum
cukup memadai karena masih tertinggal dari negara tetangga, yaitu Singapura dan
Malaysia.
https://industri.kontan.co.id/news/kolaborasi-kadin-dengan-iisia-menggelar-pameran-industri-baja-terbesar-di-indonesia