KONTAN.CO.ID
- JAKARTA. PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP)
membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3,77 triliun selama 2020. Perolehan
penjualan bersih ini turun 23% dari penjualan tahun 2019. Senada dengan
turunnya penjualan, laba Spindo juga turun 5% year on year (yoy) menjadi Rp 175,83
miliar.
Sekretaris
Perusahaan dan investor relation Spindo, Johannes Edward mengatakan kinerja
yang kuat pada kuartal IV 2020 menghasilkan laba bersih yang tumbuh
dibandingkan pencapaian laba di periode 9 bulan 2020 yang sebesar Rp 49 miliar.
Menurutnya, kuartal empat adalah kuartal yang paling menguntungkan di sepanjang
2020.
"Harga baja terus meningkat terutama sejak kuartal IV 2020 karena
penutupan pabrik atau pembatasan produksi di negara produsen baja akibat
Covid-19 yang menyebabkan kekurangan suplai baja," jelasnya dalam
keterangan resmi, Senin (5/4).
Johannes
bilang, dengan tingkat persediaan Spindo yang mencukupi, perusahaan dapat
membeli secara selektif dan memprioritaskan pembelian hanya untuk produk yang
mendesak. Adapun terbatasnya suplai juga memungkinkan penyesuaian harga jual
sesuai dengan perkembangan harga baja global. Hal ini selanjutnya mendukung
upaya pemeliharaan margin dan keuntungan yang diperoleh selama kuartal IV
2020.
Johannes
menjelaskan lebih lanjut, di tahun lalu Spindo juga mampu meningkatkan Gross
Profit Margin (GPM) secara konsisten hingga sekitar 15% meskipun volume
totalnya lebih rendah dibandingkan tahun 2019.
"Hal ini
sangat memuaskan bagi manajemen, mengingat umumnya margin keuntungan sektor
industri baja terkait erat dengan volume," kata Johannes.
Menurut
Johannes, hasil tahun 2020 dinilai sangat baik mengingat kondisi yang ada. Hal
ini karena kombinasi dari beberapa faktor, terutama adalah upaya efisiensi
berkelanjutan. Tak hanya itu, upaya ini dikombinasikan dengan manajemen dan
perencanaan pembelian, perencanaan operasional dan produksi, dan upaya
pemasaran dan penjualan yang efektif sehingga mendukung ekspansi margin lebih
lanjut.
Johannes
menjelaskan di sepanjang 2020 Spindo mencatatkan total liabilitas menurun
sebesar Rp 585 miliar yang secara signifikan meningkatkan rasio Hutang / EBITDA
sebesar 4,2x di 2020 dibandingkan dengan 2019 yang sebesar 4,7x. EBITDA
terhadap beban bunga juga meningkat signifikan menjadi 2,3x dari 1,7x dan 2,3
masing-masing pada tahun 2018 dan 2019.
Adapun di 2020,
Spindo mencatatkan jumlah aset sebesar Rp 6,07 triliun. Jumlah liabilitasnya
senilai Rp 2,74 triliun dan jumlah ekuitas senilai Rp 3,33 triliun.
https://industri.kontan.co.id/news/penjualan-spindo-turun-23-di-sepanjang-2020