KONTAN.CO.ID
- JAKARTA. PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (ISSP)
atau dikenal dengan Spindo menorehkan kinerja yang positif di semester pertama
tahun ini. Capaian Spindo di paruh pertama tahun ini didorong oleh kondisi
ekonomi yang sudah berada dalam fase pemulihan.
"Kinerja
paruh pertama jauh lebih baik. Mengingat kondisi ekonomi telah berada dalam
fase pemulihan," ungkap Investor Relation Spindo, Johanes W Edward, saat
dihubungi Kontan.c.id, Minggu (15/8) lalu.
Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, Spindo
membukukan penjualan sebesar Rp 2,19 triliun. Jumlah itu terkerek 31,45%
dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,66
triliun.
Sementara dari
sisi bottom line,
tercatat meningkat signifikan 9579,77% menjadi Rp 254,19 miliar. Sedangkan pada
periode yang sama tahun lalu, Spindo hanya mencatatkan laba tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 2,62 miliar.
Johanes
menyebut, stimulus yang diberikan oleh pemerintah memiliki peranan besar dalam
memulihkan ekonomi nasional. Walhasil turut berdampak positif juga terhadap
laju bisnis Spindo di tahun ini.
Capaian positif
yang ditorehkan Spindo di paruh pertama, membuat perseroan yakin dapat
merealisasikan target bisnis mereka hingga akhir tahun nanti. Ditambah, kata dia,
kami memandang program percepatan vaksinasi sudah mulai membuahkan hasil secara
global, sehingga tingkat kematian pun semakin rendah.
"Ditambah
dengan stimulus yang masih dikeluarkan oleh seluruh pemerintah dunia menjadikan
2021 tahun yang berpengharapan besar untuk kami," terang Johanes.
Adapun, mengutip
catatan Kontan.co.id (28/7) Spindo menargetkan laba bersih dan penjualan di
tahun ini akan kembali mencapai kinerja seperti pada tahun 2019 silam, dengan
perolehan laba sekitar Rp 490 miliar dan revenue atau penjualan mencapai
Rp 5 triliun - Rp 5,5 triliun.
Berbagai upaya
pun dikerahkan oleh Spindo demi mencapai target bisnis di tahun ini. Salah
satunya lewat pendekatan ke pengguna untuk memperkuat product knowledge. Sebab
kekuatan Spindo adalah kepastian mutu dan spesifikasi teknisnya.
"Ini yang membedakan kami dengan pesaing yang memproduksi pipa tidak
sesuai standar atau yang dikenal ‘pipa banci’," sambungnya.
Sedikit informasi, sampai saat ini pangsa pasar Spindo di Tanah Air berada di kisaran 30%-35%. Tercatat, penjualan lokal Spindo per 30 Juni 2021 berada di angka Rp 2,05 triliun atau 93,73% dari total penjualan perseroan.