JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald
Trump mengatakan, bahwa Ia berencana untuk meningkatkan tarif pada impor baja
asing dari 25% menjadi 50%. Hal itu bakal meningkatkan tekanan terhadap
produsen baja global dan bakal memanaskan kembali perang dagang.
"Kami akan
mengenakan peningkatan sebesar 25%. Kami akan membawa tarif pada baja ke
Amerika Serikat dari 25% menjadi 50%, yang akan semakin mengamankan industri
baja di Amerika Serikat," katanya di Pennsylvania pada Jumat (30/5)
kemarin waktu setempat. Kenaikan pajak akan berlaku minggu depan.
Tarif baja,
bersamaan dengan pajak pada aluminium, adalah salah satu yang paling awal
diterapkan oleh Trump ketika ia kembali menjabat pada bulan Januari.Tarif 25%
pada sebagian besar baja dan aluminium yang diimpor ke AS mulai berlaku pada
bulan Maret, dan ia sempat mengancam pajak 50% pada baja asal Kanada, meski
akhirnya mundur dari agenda tersebut.
Di bawah otoritas
keamanan nasional yang disebut Section 232, pajak impor mencakup baik logam
mentah maupun produk turunan yang beragam seperti wastafel stainless steel,
kompor gas, kumparan evaporator pendingin udara, wajan aluminium, dan engsel
pintu baja. Nilai total impor 2024 untuk 289 kategori produk mencapai USD147,3
miliar dengan hampir dua pertiga berasal dari aluminium dan sepertiga dari
baja, menurut data Biro Sensus yang diambil melalui sistem Data Web Komisi
Perdagangan Internasional AS.
Sebaliknya, dua
ronde pertama tarif Trump pada barang industri China di tahun 2018 selama masa
jabatannya yang pertama totalnya mencapai USD50 miliar dalam nilai impor
tahunan. Tarif Baja Bidik China Sebelumnya tarif 25% yang dikenakan pada impor
baja dan alumunium oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) diyakini akan semakin memperburuk
prospek sektor baja China yang sedang berjuang untuk bangkit.
Saham sejumlah
perusahaan baja besar di China turun hingga 3 persen, tak lama setelah Presiden
AS Donald Trump mengumumkan tarif tersebut. Kebijakan tarif Trump diperkirakan
akan merugikan ekspor dari China, yang sejauh ini merupakan area menjanjikan di
tengah konsumsi domestik yang lebih rendah dan krisis real estate.
"Jika tarif
diterapkan secara ketat, baik ekspor langsung maupun perdagangan transit akan
merasakan dampaknya," kata para analis di konsultan Fubao, seperti dikutip
dari Financial Post, Selasa (18/2/2025).
Industri baja
China kesulitan merangkak naik dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini
mengalami kerugian sebesar USD5 miliar dalam sembilan bulan pertama di tahun
2024, di saat total produksi turun sebesar 1,7 persen menjadi sekitar 1 miliar
ton-terendah dalam lima tahun.
https://ekbis.sindonews.com/read/1574185/34/tarif-trump-belum-selesai-giliran-bea-impor-baja-naik-dari-25-menjadi-50-persen-1748653556