1089664717p
Krakatau Steel (KRAS) dan anak usaha gencar ekspor baja dan pipa ke berbagai negara
Krakatau Steel (KRAS) dan anak usaha gencar ekspor baja dan pipa ke berbagai negara
March 14, 2021

Selain PT Krakatau SteelTbk (KRAS) yang melakukanekspor ke berbagai negara di awal tahun ini, anak perusahaan Krakatau Steelyang bergerak di bidang manufaktur pipa baja dan jasa aplikasi pelapisan antikorosi, PT KHI Pipe Industries (PT KHI) di tahun 2020 pun telah mengeksporproduk pipa baja ke Australia dengan total pengiriman sebanyak 4.370 ton.

“PT KHI menyuplai pipa baja dengan ukuran diameter 1500 mm tebal 25 mmdan panjang 50 m. Seluruh bahan baku utama produk pipa baja ini menggunakan hotrolled coil (HRC) milik PT KS,” ungkap Direktur Utama Krakatau Steel SilmyKarim dalam siaran pers, Minggu (14/3).

Produksi pipa baja untuk proyek ekspor ini menjadi keberhasilan tersendirikarena spesifikasi yang disyaratkan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi baikdari segi pengujian, dimensi, dan ketebalan yang berada pada batas maksimumkapasitas mesin yang dimiliki oleh PT KHI dan Krakatau Steel. Selain itu adanyaserangkaian tahapan pengujian yang dilakukan oleh pihak ketiga juga menjaditantangan tersendiri dan berhasil dilakukan dengan baik.

Untuk pasar dalam negeri, produk Krakatau Steel berperan penting dalampembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah proyek fenomenal jalan tollayang Jakarta-Cikampek II, proyek Light Rapid Transit, Bandara New YogyakartaInternational Airport dan lainnya.

Selain itu produk pipa baja Krakatau Steel juga sangat strategis dalamhal infrastruktur di sektor minyak dan gas. sejak tahun 2019 sampai dengan hariini, Krakatau Steel bersama anak usaha sudah menyuplai kebutuhan baja untuk APISeries sebanyak ± 120.000 MT. Sedangkan untuk kebutuhan Pipa migas, anak usahaPT KHI telah memasok sebanyak 23.349 ton di tahun 2019 dan 36.149 ton padatahun 2020. “Kami optimistis siap memenuhi permintaan baja domestik karenasudah mampu bersaing dengan produk baja impor, dengan catatan tidak ada unfair trade,"tegasnya.

Silmy mengatakan pengiriman ekspor ke beberapa negara membuktikan bahwaproduk KRAS dapat diterima dengan baik di pasar global maupun domestik denganharga yang kompetitif.

Krakatau Steel dan Group sudah bertransformasi menjadi lebih efisien,buktinya ada banyak penghematan yang sudah dilakukan. Di tahun 2020, KrakatauSteel mampu menurunkan biaya operasional hingga 41%. Terlebih dengan sudahmulai diterapkannya harga gas industri sebesar US$6 per mmbtu yang juga membuatbiaya produksi menjadi lebih efisien.

Produk baja impor terutama produk baja dari China mendapatkan banyakkeringanan dari negaranya untuk bisa sampai ke Indonesia. Subsidi daripemerintah China untuk taxrebate sangat mempengaruhi dalam penurunan harga impor baja.Untuk itu, perlu dikuatkan kembali upaya penguatan pasar dalam negeri denganserangkaian peraturan dan tindakan tegas jika terjadi kecurangan dalamperdagangan baja.

“Krakatau Steel mengapresiasi pemerintah yang sudah mampu menghadangderasnya produk baja impor masuk ke Indonesia hingga 34% di tahun 2020 sehinggakini produk baja domestik semakin kompetitif dan kami dapat meningkatkankinerja dengan menggenjot volume penjualan," kata Silmy.

 

Related Articles