KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk (KRAS)
menyambut positif pembebasan bea masuk ekspor produk baja atau hot-rolled flat
products of alloy or non-alloy steel (HRFPANA) asal Indonesia ke pasar India.
Direktur
Komersial Krakatau Steel Melati Sarnita mengatakan, dengan adanya kebijakan
pembebasan bea masuk ekspor ke India, maka hal tersebut bisa menjadi peluang
untuk pengembangan pasar ekspor KRAS.
Pihak
KRAS juga mengapresiasi upaya maksimal yang telah dilakukan pemerintah,
khususnya Direktorat Pengamanan Perdagangan (DPP) Kementerian Perdagangan
(Kemendag) sehingga pembebasan bea masuk ekspor tersebut dapat berlaku.
Melati
mengaku, sejauh ini KRAS belum melakukan ekspor baja ke pasar India. Sebagai
BUMN, KRAS bertanggung jawab untuk fokus pada pemenuhan kebutuhan baja di pasar
domestik terlebih dahulu.
“Namun,
dalam kondisi tertentu seperti adanya penurunan permintaan pasar domestik, maka
ekspor dapat menjadi penyeimbang dan alternatif lain untuk mendorong penjualan
KRAS,” kata dia, Senin (24/1).
Dalam
memilih pasar ekspor baru, KRAS perlu melakukan analisis bisnis dahulu. Selama
perhitungan dan analisisnya sesuai, bukan tidak mungkin KRAS bakal merambah
pasar India. Terlebih lagi, produk KRAS telah memenuhi standar nasional dan
internasional, termasuk memiliki sertifikasi “ISI Mark” yang dikeluarkan Bereau
of Indian Standard untuk pasar ekspor India.
Sebagai
informasi, diizinkannya ekspor baja ke India terjadi karena Kementerian
Keuangan India menolak rekomendasi Otoritas Anti-Dumping India yaitu
Directorate General Trade Remedies (DGTR) atas perpanjangan Bea Masuk
Anti-Dumping (BMAD) produk HRFPANA, yang salah satunya berasal dari Indonesia.
Pembatalan
BMAD produk HRFPANA ini berdasarkan keputusan Kementerian Keuangan India lewat
Tax Revenue Unit (TRU) dalam Office Memorandum yang dikeluarkan pada 4 Januari
2022.
Setelah mempertimbangkan rekomendasi final findings DGTR, pemerintah India memutuskan untuk tidak menerima rekomendasi tersebut, sehingga perpanjangan BMAD untuk produk HRFPANA yang antara lain berasal dari Indonesia tidak diteruskan.