KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kitech Korea (KPIC)
bersama dengan Krakatau Posco dan Politeknik Banten melakukan penandatanganan
nota kesepahamann (MoU) untuk mengembangkan dan mendistribusikan sumber daya
manusia teknis di antara tiga pihak .
Nota
kesepaham tersebut merupakan bagian dari rencana ODA (Official Development
Assistance) untuk kerja sama industri antara kedua Negara, berdasarkan KTT
Korea-Indonesia yang dilaksanakan pada 2023 lalu.
Kim Hyun Jong selaku Direktur Utama KPIC mengatakan, KPIC mempromosikan
proyek-proyek ODA untuk mengembangkan sumber daya manusia industri di
Indonesia. Itu merupakan babian dari upaya dari pemerintah Korea yang
akan mendukung ODA di bidang teknologi industri baja di Indonesia,
“Program
pelatihan ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan industri baja Indonesia
dengan membina lebih banyak pekerja baja yang handal,”” kata Kim Hyun
Jong dalam keterangan resminya, Selasa (5/3).
Kerja
sama tersebut bertujuan untuk mempercepat penyelenggaraan pendidikan di
Politeknik Petrokimia Industri Banten dengan fokus pada persiapan tenaga kerja
teknologi yang kompeten.
Politeknik
Bantenakan mengembangkan program pengembangan sumber daya manusia serta bekerja
sama dalam penyediaan peralatan dan infrastruktur pendukung. Kualitas sumber
daya manusia sangat penting untuk keberhasilan masa depan bangsa.
Institusi
pendidikan vokasi memiliki peran yang vital dalam mempromosikan kolaborasi
internasional dan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan sosial.
Sehingga penting untuk menyediakan personil dan platform yang sesuai guna
mempersiapkan pelaksanaan pendidikan vokasi, serta menyediakan sarana dan
prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan program pendidikan
vokasi.
Direktur
Politeknik Banten, Dicky Mardiana mengatakan, kerja sama tersebut
diharapkan dapat menghasilkan generasi muda Banten yang berkualitas dan mampu
memajukan industri di masa depan. Kelas Industri ini akan menerapkan kurikulum
yang disesuaikan dengan kebutuhan industri baja.
“Kelas khusus ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri baja di Indonesia dengan melatih SDM yang lebih kompeten. Ditambah dengan dukungan aktif dari kedua Negara secara langsung seperti ini, kami yakin kerjasama strategis akan berhasil, menciptakan SDM yang berdaya saing dengan kompetensi tinggi, kisah kesuksesan industri baja nasional di masa depan," ungkap Dicky Mardiana.